tag:blogger.com,1999:blog-3195515178333214927.post3771052723128256789..comments2023-10-26T20:52:16.078+07:00Comments on The Queer & The Curious: 24 Menit Sebelum Richard Menghembuskan Nafas Terakhir, AIDS!The Queer & The Curioushttp://www.blogger.com/profile/06081357514617812809noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-3195515178333214927.post-17566002622371510552009-10-27T12:59:25.949+07:002009-10-27T12:59:25.949+07:00wow, powerful post. sering saat kita masi muda dan...wow, powerful post. sering saat kita masi muda dan punya segalanya, kita mengabaikan ortu dan lebih milih jalan kita sendiri bersama temen2 yang kita pikir menyenangkan, selalu mendukung, dll. tp sebenarnya keluarga dan orang tua lah yg selalu mndukung dalam keadaan apapun... thanks for this post, i'm resetting my priorities now, parents no. 1, family no. 2, friends no.... 10Aremahttps://www.blogger.com/profile/10276131677920430404noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3195515178333214927.post-47309969165960835622009-07-29T14:13:44.596+07:002009-07-29T14:13:44.596+07:00speachlessspeachlessFeihttps://www.blogger.com/profile/05027137170736245241noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3195515178333214927.post-18542384032275976772009-03-19T09:58:00.000+07:002009-03-19T09:58:00.000+07:00aku nggk bisa ngebayangin seandainya aku kena, tap...aku nggk bisa ngebayangin seandainya aku kena, tapi moga2 jangan .<BR/>Aku mau nanya gimana kalau aid itu terkena pada orang gay yang nggak mampu dalam keuangan,bisakan akan survive seperti orang2 kaya (habis yang kita tahu dan terbua, kebanyakan yang kena AIDS selalu orang kaya), gimana cara mendapatkan pengobatan dan semacamnya ya.... kasihan dong kalau nggk mampu merwat, dikucilkan lagi.... ada yang tahu infonyamari sinihttps://www.blogger.com/profile/00160088637851740817noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3195515178333214927.post-74440472272964147132007-02-19T15:07:00.000+07:002007-02-19T15:07:00.000+07:00Turut berduka cita.... Richard tidak akan mati kar...Turut berduka cita.... <BR/><BR/>Richard tidak akan mati karena sia-sia, dia sudah meninggalkan pelajaran bagi kita,masih sempat menulis pesan untuk kita semua, untuk banyak orang. <BR/><BR/>Maaf bicara, kurasa HIV adalah bahasa Tuhan agar kita lebih menghargai anugerah sex yang diberikannya pada kita. Tidak ada obat HIV (sejauh ini), yang ada obat untuk memperpanjang kemungkinan bertahan hidup. Maka setialah pada pasangan kita. Atau jika melakukan hubungan sex seyogyanya dengan orang yang kita cintai dan kita tahu betul siapa dia adanya. Janganlah sex digunakan sebagai sekadar have fun. Bagaimanapun, itu berkah dari Tuhan. <BR/><BR/>Sepuluh tahun yang lalu (mungkin lebih) saya membaca artikel khasiat buah merah dari Papua. "Menggempur HIV," katanya. Tapi, korban HIV terus berjatuhan, makin banyak tiap tahun. Begitu pula soal kondom, bahwa virus penyebab HIV/AIDIS lebih 'mikro' ukurannya daripada sperma. (Maaf bicara), aktifis HIV/AIDIS membagikan kondom, tapi kondom tak kan melindungi tertular penyakit kelamin. Kuman penyebab PMS itu lebih 'mikro' daripada sperma. Bisa saja menembus pori-pori kondom apalagi banyak kasus kondom sobek. Ada data dari ensiklopedi (seingatku WIKIPEDIA), 60%. Kalaupun data itu benar, lalu 40% lagi?!Ini sama saja halnya bermain-main denga nyala api lilin, meski kecil dia bisa membakar kita. Mensosialisasikan kondom jelas sesuatu yang salah untuk menekan penyebaran HIV. Tanpa kita sadari, ketidaktahuan soal kondom, kita sudah menjadi korban industri farmasi. Pabrik-pabrik kondom cuma menjual se sen untuk negara (kontrasepsi KB, padahal ini juga keliru), dan menjual lebih dari dua kali lipat melalui pasar, mall, apotek, dll. Di mana pada akhirnya, ketika kondom digunakan untuk praktik freesex, pelaku tertular penyakit kelamin, pelaku akan datang ke industri farmasi (apotek, dll) untuk membeli obat. Nah! Tanpa kita sadari, kita sudah diperlakukan sebagai binatang. <BR/><BR/>Saya tak bermaksud menggurui. Tapi fakta udah bicara, korban makin banyak. Tidak perlu moral untuk sekadar untuk sekadar menghargai kehidupan. Hidup cuma sekali. Setelah itu kita tak tahu ke mana, sebab orang yang mati tidak pernah hidup lagi untuk memberitahu kita kehidupannya sesudah mati. Hidup cuma sekali, maka sebaiknya kita pergunakan sebaik-baiknya dengan menyayangi..mengasihi, bukan hanya have fun semata. Justru, dengan menyagsihi dan menyayangi hidup kita akan menjadi damai. Ingatlah! Bahwa hidup bukan perkara sex saja, bukan urusan selangkangan semata. Banyak hal yang harus kita lakukan, berbuat kebaikan, tidak harus mengubah dunia, setidaknya untuk keluarga kita...tempat di mana kita berasal apapun adanya. <BR/><BR/><BR/>Analisis soal kondom bukan sesuatu yang saya buat-buat. Lebih jelas baca buku "Why condoms aren't safe" Penerbit Andi. Bukunya kecil dan tipis banget, namun aku merasa tercerahkan stelah membacanya. <BR/><BR/>Terakhir, apa yang saya tulis bukan tujuan menggurui, mengingatkan saja. Sebagai refleksi yang saya terima ketika usai membaca pesan kematian Richard. <BR/><BR/>Thx U so much, Richard. I luv U. Rest in peace, Richard....<BR/><BR/><BR/><BR/>salam,Anonymousnoreply@blogger.com