be curious with...

 



Posted by arifkurniawan
(diambil dari http://arifkurniawan.wordpress.com/2006/12/14/gaymilid/)

Tulisan ini, dipengaruhi oleh komentar saya sendiri di situs kelola, sebuah situs yang berhubungan dengan nama-nama domain di internet.

Judul pada sebuah artikel di kelola amat jelas. “Jangan Remehkan Gay!”

Artinya cuma satu: “Ada yang meremehkan Gay”

Setelah itu, muncul pertanyaan di benak saya?
1. Siapa yang meremehkan Gay?
2. Kenapa Gay diremehkan?

Dua pertanyaan diatas ga bisa saya jawab. Kalau rocker boleh jadi manusia, boleh punya harga diri, boleh punya pride about themself. Kenapa Gay tidak?

Hari ini saya baca koran SPITS, salah satu koran terbesar, gratis pula, di negeri antah berantah yang saya tinggali saat ini. Bahwa tiga organisasi gay mendapat penghargaan dari salah satu organisasi PBB yang mengatur sosial dan ekonomi, Economic and Social Council (ECOSOC). Mereka adalah Ilga Europe, Deense LBL dan Duitse LSVD.

Kenapa dapat penghargaan? Karena tiga organisasi ini berjuang keras untuk mengatakan “Hei, GAY juga manusia! Punya hak untuk hidup!”. Mereka berjuang agar kaum gay tidak disisihkan dilingkungannya.
Emang benar, gay disisihkan dari lingkungannya?

Astaga man! Coba sekarang kalo gue bilang gue gay… apa koment lo pada tulisan ini?
Terus coba kalo gue bilang yang baca tulisan ini adalah gay… apa koment lo pada tulisan ini?
Atau coba saat baca ini, lo bilang pada bapak lo bahwa lo gay?

Kontraversi?
PASTI!

Gay adalah kaum yang tersisihkan di Indonesia. Atau di beberapa negara-negara yang mayoritas penduduknya religius. Saya ingat, dulu waktu kecil, ketika mengaji di rumah Wak Haji Tile (serius man, guru ngaji gue dulu namanya Pak Tile. Betawi aseli. putera Cilincing 100%, sama kayak gue). Beliau menceritakan mengenai sebuah kisah dalam kitab suci bertema Sodom Gomorah. Ahh, begitu pedihnya kisah tersebut. Satu kaum yang dilaknat Tuhan. Begitu mengerikan…
Toh, cerita Sodom Gomorah begitu menakutkan di setiap telinga anak kecil… bahkan ketika sudah dewasa pun cerita itu masih menakutkan.

Lantas apa yang terjadi?
Yang saya tahu, sejak saya kecil… julukan “bencong” adalah julukan yang paling hina yang pernah ditujukan buat laki-laki!
Setiap anak laki-laki… selalu pantang disebut banci!
Setiap anak laki-laki, terlahir sebagai pemberani?

Loh bagaimana kalau dia cengeng?
Bagaimana kalau dia lebih suka main boneka-bonekaan ketimbang pistol-pistolan?

Lebih jauh lagi…,
Bagaimana kalau dia ternyata suka laki-laki?

Pasti dianggap “sakit”!
Lalu, Hetero dianggap sehat?
Astaga!
Loh terus bagaimana yang menganggap Gay itu juga manusia?
Pasti dianggap… “Ahh dasar lo banci!”
Terus bagaimana dengan orang-orang yang menganggap gay adalah sebuah penyakit?
Hah, masak lo ga tau… itu penyakit juga man… namanya Homophobic!

Terus apa hubungannya dengan Gay.Mil.Id?

Hubungannya adalah…
“Coba bayangkan, apabila semua orang di Indonesia menyisihkan kaum Gay. Dan ternyata, dalam lingkungan militer (yang kebanyakan cowok dan jarang ceweknya) ternyata banyak gaynya. Dan suatu ketika mereka kesal. Dan marah, tersisihkan dari lingkungan. Lalu, mulai mengangkat senjata membuat perekrutan melalui website gay.mil.id… Dan lalu mempunyai misi suci…, membunuhi semua hetero di Indonesia. Apa yang terjadi? Balkanisasi episode 2 atau Timorisasi versi baru? Tinggal pilih”

Ahh… itu mah paranoia yang nulis aja…

Hahaha… lo ga tau yee. Militer saja membantai PKI sampe habis. Apalagi cuma hetero!


  1. ricorea Says:

    “Hahaha… lo ga tau yee. PKI aja dibantai ama militer ampe abis. Apalagi cuma hetero!”

    Hahahahaaa… Nice quote.

    Gw juga pernah nulis artikel serupa di blog gw jg waktu gw ngomentarin film “Brokeback Mountain”.

    Intinya, klo masalah hak/asasi (sebagai manusia), gw pasti jamin dan gw ga akan/ga pernah menyisihkan kaum gay. Cuman hak asasi berkeluarga/menikah yg gw TOLAK KERAS! Bukan dgn latar belakang agama. Tp latar belakang manusia MESTI berketurunan sebagai ketentuan evolusi.

    Trus ada argumen “suatu saat manusia mempunyai hak utk tidak mempunyai keturunan”. Itu artinya ada aturan yg mesti diamandemen. Kta gw mah ENGGAK! Itu bunuh diri jek. Nah, siapa yg setuju dgn bunuh diri? Ini beda banget ame eutanasia. Hehehehe…

    Rukun yee…

  2. harry Says:

    Gay, sebagaimana makhluk hidup lainnya, tentu punya hak untuk hidup. Tapi kalau kemudian lantas dilanjutkan menjadi hak untuk mempromosikan gaya hidupnya, ini sudah tidak benar.

    Secara alami, homoseksualitas jelas adalah penyimpangan.

    Saya cerita sedikit; ada kawan saya yang gay. Tapi karena tekadnya kuat untuk berubah, maka dia bisa menikah dengan wanita. btw; kebetulan istrinya juga rada tomboy sih hehehe :)

    Saat ini anak-anak mereka justru sudah lebih banyak daripada kebanyakan pasangan lainnya. Alhamdulillah mereka, setahu saya dan pengamatan kawan2 yang lain, hidup dengan bahagia.

    Kalau gay dipromosikan, takutnya yang tidak gay pun jadi terjerumus.
    Lha yang gay saja bisa berubah jadi straight, tentu kebalikannya pun bisa saya kira.

    Tapi yang paling vital adalah agar kita dapat merangkul mereka. Jangan dimusuhi !
    Dalam kasus kawan saya diatas, walaupun terpergok basah oleh saya (kaget banget saya mas, hehehe), saya bertindak seperti biasa saja.
    Saya tetap menjadi kawannya, saya bantu jika dia ada masalah, saya beri saran kalau dia meminta, memberikan dukungan ketika dia sedang stress, dst. Sedikit2 juga memberikan nasehat2 seputar pernikahan jika sedang ada masalah.
    Alhamdulillah sampai sekarang perkembangannya terus semakin bagus (tendensi gay nya terus berkurang).

    Summary; gaya hidup gay please jangan dipromosikan. Nanti malah jadi menjerumuskan yang sebetulnya bukan gay.
    Dan jika kita tahu ada kenalan kita yang gay - jangan dikucilkan ! Rangkul dan dukung mereka dalam usahanya untuk menjadi semakin baik.

    btw; nice blog, artikel2nya walaupun baru sedikit tapi bagus-bagus ! saya paling suka yang tentang free-pitch, good stuff.
    Salam kenal dari saya.

  3. bram Says:

    halo..
    salam kenal

    ada benernya juga sih untuk ga mempromosikan gaya hidup gay.

    kadang gw juga males gaya penyiar radio jaman skg, yang malah gayish.. atau presenter di tivi-tivi yang dipikirnya makin centil makin banyak job..

    tapi sebenernya buat kalangan gay sendiri. terutama temen-temen gay yang udah bisa menrima diri bahwa, “yess, i’m gay, and there’s nothing i (nor u) could do about it,”

    bukan status orientasi mereka sebagay gay yang ingin mereka tunjukkan pada masyarakat. tapi, gay people lebih ingin membuktikan, “i’ve got something more for u to see, despite my sexual orientation. so please don’t you close your eyes on that”

    maka di sana kaum gay butuh kesempatan yang sama. dalam bidang apapun, untuk bisa menunjukkan prestasi mereka.

    saya bersyukur sebenernya sistem kita sudah mendukung persamaan hak itu. (atau mungkin sebenarnya belum pernah menyentuh pengaturan hak kaum gay)sehingga gay people masih bisa menunjukkan kebiasaanya di berbagai kesempatan.

    sayang pandangan negatif masyarakat terasa lebih kuat, sehingga banyak gay people malah menutup diri, dan tidak bisa berkembang karena alasan takut tidak diterima masyarakat.

    hampir sama kaya manusia sama ular. semua punya cara masing2 untuk mempertahankan diri. manusia takut dengan ular terus bilang ular itu jahat karena bisa melukai. sementara ular cenderung malas bertemu dengan manusia.

    sayangnya setiap manusia bertemu dengan ular, selalu berusaha membunuh ular. atau kabur sejauh mungkin. hal ini karena pemahaman yang sudah lama ditanamkan pada diri manusia. bahwa ular adalah musuh.

    sehingga ular terpaksa selalu bersikap agresif. meski hanya untuk mempertahankan diri.

    padahal kalo manusia bisa menyesuaikan diri dengan ular tersebut. atau setidaknya tidak saling mengganggu. kontak yang disertai dengan kekerasan antara ular dan manusia, akan lebih sedikit terjadi.

    well cukup dengan cerita manusia ularnya

    yang sekali lagi pengen saya tekankan. ngga pernah ada niat gay people untuk menyebarkan orientasi seksualnya. atau juga promosi. mereka ngga pernah sampai minta diadakan pride parade kaya di luar2 sana kok.

    gay people cuman ingin lebih diterima. lebih bisa saling menyesuaikan. dan tidak dipandang sebelah mata ketika kamu tau orientasi seksualnya

    they have more than that..
    and it’s good

    more about gay life
    www.queercurious.blogspot.com
    (bukan promosi, sekali lagi. hanya sekedar berbagi pendapat)


0 comments:

) ) ;;) ( :X =(( :-/ :-* :| 8-} ] ~x( b-( x( =))

Post a Comment

Blog Widget by LinkWithin
10% Off All Fragrances
Get 10% off every item you purchase at FragranceX.com!